Buliran airmata
hati ini mengalir..
Membasahi tiap
relungnya..
Prihatin dengan
segala realita yang ada..
Berangan..
Jika semua berada
di atas jalan lurus-Nya..
Ah...betapa
indahnya..
Saudariku...
Coba tataplah
wajah kedua orangtuamu..
Tataplah dengan
hati tulusmu..
Wajah itu semakin
menua, Ukh..
Kedua bola mata
itu tak setajam yang dulu..
Pendengarannya
pun sudah tak sejeli yang dulu, seperti ketika masa mudanya..
Yang mengharuskan
engkau berteriak lebih keras..
Yang membuatmu
harus ekstra sabar menghadapi mereka..
Namun...
Jangan lupakan
masa-masa indahmu bersama mereka, Ukhti..
Tatkala ummi
mengajarkan alif ba ta padamu..
Ketika abi
mengajarimu cara sholat yang benar dengan penuh kasih sayang..
Ketika tangan
lembut ummi membalutkan kerudung di kepalamu...
Tatkala sang abi
dengan tulus ikhlas mengantarkanmu ke majelis-majelis ilmu..
Dan ketika mereka
mengenalkan padamu tentang ALLAH, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam,
dan agama Islam yang mulia...
Ukhti...
Merekalah yang menegurmu ketika engkau melanggar hak-hak-Nya..
Merekalah yang menegurmu ketika engkau melanggar hak-hak-Nya..
Yang memarahimu
ketika engkau lalai akan kewajibanmu sebagai muslimah..
Bukan karena
mereka benci padamu...
Tidak..sama
sekali tidak...
Itulah ungkapan ketulusan
cinta mereka untukmu wahai Saudariku..
Bersyukurlah
memiliki mereka...
Sayangilah kedua
orangtuamu sebagaimana mereka telah mencurahkan seluruh kasih sayangnya
untukmu..
Jangan pernah kau
sia-siakan perjuangan keras mereka Ukhti...
Jangan kau sakiti
mereka dengan perbuatan aniayamu..
Janganlah engkau
berkhianat di balik ketulusan cinta mereka...
Jangan
bersembunyi di balik permainan maksiatmu...
Dan jangan
biarkan airmatanya tumpah ketika menyaksikan sang putri telah merobek-robek
hati kedua orang tuanya...
Ukhti...
Mereka mendidikmu
bukan untuk mendapatkan balasan serupa darimu...
Mereka mendidikmu
dengan akhlak mulia...
Karena ingin
melihat putrinya menjadi salah satu wanita dari wanita-wanita penghuni
jannah-Nya..
Yang akan
menggandeng tangan mereka bersama-sama pergi ke sana...
Tak maukah engkau
melihat mereka tersenyum bangga?
Hanya sekali
Ukhti...
Karena sungguh,
dunia tak akan kembali memutar masa lalunya...
Jabat tangannya
dan cium keningnya, katakan pada mereka,
“Ummi, abi,
maafkan aku yang telah mendholimi cinta tulusmu... dan doakanlah aku agar
menjadi wanita sholihah...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar